Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahura Dago Pakar Bandung:Review,Jam Buka dan Tutup, HTM

Daftar Isi [Buka]

Taman Hutan Raya Ir.H.Djuanda atau yang seringkali disingkat menjadi Tahura Dago Pakar adalah taman yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1912 pada awalnya hanya memiliki luas ±10 hektar, namun berkembang dan melebar kini Tahura memiliki luas ±500 hektar yang membentang hingga ke Maribaya Lembang.

Tahura Dago Pakar Bandung

Sedikit belajar sejarah ya kepoers, berhubung tempat wisata kali ini sudah ada sejak zaman Belanda pastinya banyak mengandung nilai – nilai sejarah. 

Sesuai dengan salah satu quotes The Founding Fathers negara kita, Ir.Soekarno ;

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa – jasa para pahlawannya”

Sejarah nama taman hutan raya ini diambil untuk mengabadikan jasa Ir.R.Djoeanda Kartawidjaja. Beliau adalah perdana menteri terakhir di era demokrasi parlementer, yang sudah masuk sebagai tokoh pahlawan nasional.

Deklarasi Djuanda berhasil mengubah teritorial Negara Indonesia, karena pada awalnya hukum internasional hanya mengakui batas laut teritorial 3 mil dari garis pantai terendah sehingga kepulauan Indonesia terpisah oleh laut internasional.

Sejak dibuatnya deklarasi, batas laut diukur dari dari pulau terluar sehingga Indonesia yang memiliki banyak pulau tidak terbatas lagi oleh laut internasional.  

Walaupun sudah ada sejak tahun 1912, namun baru diresmikan pada tanggal 14 Januari 1985 dan merupakan Taman Hutan Raya pertama di Inonesia. Fyi, tanggal yang dipakai ketika peresmian bertepatan dengan hari kelahiran Ir.H.Juanda juga.

Fasilitas Wisata Tahura Dago Pakar Bandung

  • Monumen dan Museum Ir.H Djuanda

Sebagai penghormatan kepada salah satu pahlawan nasional dan mengenang jasa – jasa beliau, disini juga dibangun monumen dan museum berukuran 8x10 meter persegi yang berisi berbagai macam penghargaan yang diterima oleh Ir.H.Djuanda semasa mengabdi kepada negara.

  • Penangkaran Rusa Tahura Dago Pakar Bandung
Walaupun area penangkaran rusa yang bisa di bilang tidak cukup besar, namun kepoers tetap bisa berinteraksi dan memberi makan rusa – rusa yang ada disini. Terlebih jika bersama si kecil, tentunya akan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru. Rusa yang ada di penangkaran rata – rata berjenis rusa tutul.
  • Sarana Outbond dan Paintball Tahura Dago Pakar Bandung
Tentunya akan seru jika outbond ataupun bermain perang – perangan di tengah hutan pinus. Tidak hanya paintball, kepoers juga bisa bermain panahan disini.
Tahura Dago Pakar Bandung Jembatan
  • Tempat Bermain Anak

Jika kepoers turut serta membawa buah hati, Tahura Dago Pakar juga menyediakan tempat bermain seperti prosotan, ayunan, dan lainnya.

  • Sarana Olahraga Tahura Dago Pakar Bandung
Sesuai dengan tempatnya yang berada di hutan konservasi, pepohonan tinggi dan rindang masih sangat terjaga. Membuat udara di sekitarnya sejuk, cocok apabila kepoers ingin berolahraga seperti berlari santai ataupun bersepeda. Pihak pengelola juga sudah menyediakan track lari dan sepeda.
  • Bumi Perkemahan dan Guest House
Masih belum puas bermain atau ingin bermalam di hutan? Mungkin kepoers bisa mencoba untuk menginap di area camping ground Tahura Dago Pakar.

Objek Wisata di Tahura Dago Bandung

Mungkin kepoers lebih familiar dengan tempat wisata di Dago lainnya, padahal faktanya tempat wisata tersebut berada di dalam kawasan Tahura Dago Pakar Bandung. Penasaran?Beberapa spot wisata tersebut di antaranya yaitu:

  • Goa Jepang

Sesuai dengan namanya, goa ini adalah hasil peninggalan penjajahan Jepang di Indonesia. Goa yang dibangun sekitar tahun 1942 dibangun dengan cara romusha (kerja paksa). Dulunya Jepang memanfaatkan gua ini sebagai barak militer.

Terdapat 4 pintu masuk dan 2 lubang saluran udara, pada zamannya lubang saluran udara dimanfaatkan juga sebagai pos penjagaan. Terdapat banyak bunker – bunker yang sampai sekarang masih terjaga keasliannya.

Dulunya bunker – bungker ini difungsikan untuk interogasi tahanan, ruang pertemuan, ruang tahanan, penyimpanan senjata, bahkan tempat untuk eksekusi.

  • Goa Belanda

Lanjut dari Goa Jepang, kepoers bisa mengunjungi goa peninggalan kolonial Belanda. Pada awal dibangun tahun 1901 fungsinya untuk aliran air PLTA Bengkok, tapi pada tahun 1918 karena letaknya yang tersembunyi Belanda mengalih fungsikan menjadi markas militer.

Jika melihat sekilas dari bentuk bangunannya, goa ini lebih kecil daripada Goa Jepang, tetapi pada kenyataannya ternyata goa ini jauh lebih besar karena memiliki luas ±500 meter persegi. Goa yang direnovasi oleh Belanda ini juga mempunyai 15 lorong dan 2 pintu.

Bahkan gua ini menembus bukit, sehingga jika kepoers ingin hiking ke arah Maribaya bisa memotong jalan dengan melewati goa ini.

Bagi kepoers yang belum tau, “curug” itu penyebutan dalam bahasa sunda yang artinya “air terjun”.

  • Curug Dago

Sebenarnya curug ini terletak sebelum Goa Belanda dan Goa Jepang, tapi agar mudah jadi saya mengelompokannya disini. Curug ini terbentuk akibat aliran lava letusan Gunung Tangkuban Perahu pada 125.000 tahun yang lalu. Dengan ketinggian air terjun ±15 meter dan terdapat 2 prasasti peninggalan Raja Thailand.

  • Curug Koleang

Curug yang satu ini bisa dibilang jarang dikunjungi tapi jika kepoers ingin mampir kesana bisa saja, karena masih searah dengan curug – curug selanjutnya. Jaraknya ±1 km dari Goa Belanda. Terus saja berjalan lurus mengikuti paving block sampai ketemu pertigaan, lalu pilih yang kearah kiri. 

Sekitar ±50 meter dari pertigaan, kepoers akan melihat jembatan gantung dan tepat dibawahnya ada Curug Koleang. Sebenarnya bisa kebawah lagi, tapi karena jarang dikunjungi jadi kurang terawat, jalurnya juga sudah ditutupi semak – semak.

  • Batu Selendang Batik

Setelah berjalan ±1 km, kepoers akan bertemu dengan spot yang satu ini. Hamparan bebatuan di pinggiran sungai yang seperti diberi guratan berbentuk selendang batik, namun setelah di teliti guratan – guratan tersebut terbentuk oleh lava yang mengeras dari hasil letusan gunung sehingga menghasilkan lipatan yang jika dilihat sekilas seperti di sengaja. 

Belum diketahui letusan Gunung Tangkuban Perahu atau Gunung Sunda yang sudah lebih awal meletus. Namun berhati – hati jika ingin turun kebawah karena harus menuruni tebing yang cukup curam dan licin jika sehabis hujan.

  • Curug Lalay 

Taman Hutan Raya Djuanda

Berjarak ±300 meter dari spot sebelumnya, namun tempatnya yang agak tersembunyi sehingga jarang dikunjungi. Namun curug ini juga tidak kalah menarik, karena memiliki ketinggian air terjun yang cukup tinggi  ±30 meter.

Nama “Lalay” diambil dari bahasa sunda yang artinya “kelelawar”, karena di sekitarnya terdapat cerukan yang mirip gua dan di tinggali kawanan kelelawar.

  • Curug Omas

Masih kuat berjalan kepoers? Diantara curug yang ada di Taman Hutan Raya Djuanda, curug inilah yang paling populer. Dengan ketinggian air terjun ±30 meter dan memiliki aliran air yang deras, membuat daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Biasanya lebih dikenal juga dengan nama Curug Maribaya, karena lokasinya yang sudah berada di kawasan Maribaya Lembang.

Tebing Keraton

Bagaimana kepoers sudah tidak asing lagi dengan nama tempatnya? Walaupun masih berada di Kawasan Taman Hutan Raya, tapi jika kepoers ingin berwisata ke Tebing Keraton maka harus membeli tiket masuk lagi.

Lanjut kepoin Tebing Keraton? Kita bahas di review selanjutnya ya, jangan lupa follow biar kepoers ga ketinggalan update KepoinBandung.

Tahura Dago Pakar

Rute dan Gerbang atau Pintu Masuk Tahura Dago Pakar Bandung

Ada beberapa alternatif pintu masuk dan rute yang dapat kepoers pilih ketika ingin berkunjung, tapi demi kenyamanan kepoinbandung.com lebih menyarankan untuk masuk memalui pintu I atau IV.

  • Pintu Masuk I & II Dago Pakar

Rute untuk ke pintu masuk I yaitu melalui Jl.Ir.H.Juanda lalu naik keatas kearah Terminal Dago, rute ini bisa dilewati motor, mobil, dan bus jalan yang dilalui juga sudah hotmix. Di sepanjang perjalanan yang dilalui juga terdapat penunjuk arah yang cukup jelas.

Jika kepoers naik angkutan umum, carilah angkutan umum yang jurusan Dago / Ciburial jangan lupa beritahu supir untuk minta di turunkan di pertigaan Dago Pakar. Sesudah di pertigaan kepoers bisa memilih naik ojek / berjalan kaki, jaraknya ±1 kilometer.

  • Pintu Masuk III Kolam Pakar

Pintu masuk ini hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Jika kepoers ingin berjalan – jalan sekalian berolahraga, rute ini bisa dijadikan pilihan. Rute yang bisa ditempuh melalui perkampungan warga searah dengan jalur pipa air PLTA Dago Bengkok.

  • Pintu Masuk IV Maribaya Lembang

Rute ini dapat kepoers pilih ketika berada di daerah Lembang jadi tidak perlu repot untuk berputar dulu ke Dago, rute ini juga bisa dilewati motor, mobil, dan bus. Letak pintu masuk tidak jauh sebelum Maribaya Lembang.

Lokasi Tahura Dago Pakar Bandung

Berlokasi di Kompleks Tahura Ir. H. Djuanda No.99, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40198 -6.858358, 107.630642. 

Tahura Dago Buka atau Tutup Jam Berapa?

Buka setiap hari mulai dari jam 07.00 – 17.00.

Berapa Tiket Masuk Tahura Dago Pakar?

Tiket masuk Rp. 15.000,- untuk wisatawan lokal, sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp. 55.000,-  sudah termasuk asuransi. Biaya parkir sepeda Rp. 2.500,- ; motor Rp 5.000,- ; mobil Rp. 10.000,- ; dan bus Rp. 20.000,-

Tips dan Persiapan Ke Tahura Dago Pakar

  1. Sudah pasti gunakan sepatu yang nyaman, jangan lupa pakai kaos kaki ya kepoers biar kaki ga lecet. 
  2. Jika ingin masuk ke Goa Jepang / Belanda bawalah senter, tapi jika lupa / malas membawa di depan mulut goa juga banyak yang menyediakan penyewaan senter. Kepoers juga bisa menyewa guide / pemandu jika takut tersesat atau ingin mengetahui lebih banyak sejarah.
  3. Bawa juga jas hujan, payung, dan topi untuk berjaga – jaga apabila turun hujan di tengah perjalanan karena minim tempat untuk berteduh.
  4. Berhati – hati dengan barang bawaan ya, karena disini masih banyak monyet yang hidup bebas berkeliaran. Terkadang suka usil ingin mengambil barang bawaan apalagi makanan.
  5. Di sepanjang jalur pendakian perhatikan garis – garis pembatas yang sudah ada ya kepoers, demi menjaga keamanan jangan melewati batas yang sudah dipasang. 
  6. Bawalah air minum atau cemilan, walaupun di sepanjang jalur pendakian / di beberapa spot wisata terdapat warung sebaiknya berjaga – jaga jika tiba – tiba haus.
  7. Yang terakhir sudah pasti persiapkan ponsel atau kamera untuk berfoto dan powerbank.

Sekian ulasan dari KepoinBandung, semoga bermanfaat untuk kepoers. 


nathan
nathan Cuma seorang penulis tentang tempat wisata dan kuliner yang ada di Kota Bandung. KepoinBandung.com